JANGAN PERNAH BERHENTI BERUSAHA DAN BERBUAT BAIK


JANGAN PERNAH BERHENTI BERUSAHA DAN BERBUAT BAIK

 

 

‘Hal yang tidak mungkin dapat diwujudkan adalah kesuksesan dengan hanya berangan-angan. Maka, bangun dan melangkah bersiap untuk di proses dan di uji”. Perjuangan beserta suka duka yang menyertai  seorang Tri Yeli Lovitasari  terbayarkan sudah dengan tergapainya impian menjadi seorang Bidan.  Gelar pendidikan dan profesi Bidan  itu pulalah yang menghantarkannya menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Puskesmas Ngrayun, Ponorogo.

(Tri Yeli Lovitasari, A.Md.Keb)

 

 

 Yeli biasa aku di panggil. Lengkapnya,  Tri Yeli Lovitasari. Aku lahir di Ponorogo, 6 Maret 1997. Dibesarkan dalam  keluarga yang sederhana. Ayahku  seorang buruh bangunan, bernama Mulyadi, dan ibuku seorang ibu rumah tangga, bernama Sutarni. Aku bungsu dari tiga bersaudara, kedua kakak perempuanku sudah berkeluarga dan tinggal diluar kota.

Pendidikan dasar  di SD 2 Kauman Ponorogo, menengah di SMP 6 Ponorogo, dan  menegah atas di i SMA 3 Ponorogo.. Sejak kecil aku bercita-cita menjadi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana harapan yang selalu diucapkan oleh ibu untukku. Oleh karena itu,  aku berniat melanjutkan pendidikan ke sekolah tinggi ikatan dinas. Karena aku berfikir bahwa  biaya pendidikan bisa gratis dan peluang untuk  menjadi abdi negara lebih besar. Semua proses aku lalui. Sempat lolos di seleksi akademik namun akhirnya gagal di seleksi tahap akhir. Aku pun sempat putus asa dan bimbang, dalam hati berucap, kemana kiranya  kulanjutkan jalan untuk meraih mimpiku.

Sejak itu, selama satu tahun aku berkutat dengan aktivitas di rumah dan kerja sampingan. Kusibukkan diri dengan bekerja paruh waktu menjadi pramusaji di salah satu tempat katering pernikahan di Ponorogo. Baru, tahun berikutnya kuberanikan diri mengikuti seleksi sekolah kedinasan,  namun kembali gagal. Sempat beberapa kali mencari informasi untuk kuliah di tempat lain, namun lagi-lagi aku terbentur biaya pendidikan yang akan memberatkan kedua orang tuaku. Kupasrahkan diri, aku hanya bisa berdoa dan menunggu keajaiban dari Allah SWT. Dalam relung hati masih berharap, semoga ada jalan untukku melanjutkan pendidikan dan meraih cita-citaku.

Disaat terpuruk itulah Allah menjawab doaku dan doa orang-orang yang menyayangiku. Kuasa Allah jualah yang membuka jalan kemudahan. Ibuku  dipertemukan dengan rekannya. Dan melalui Beliaulah, aku akhirnya bisa kuliah di Akbid Harapan Mulya Ponorogo. Perguruan Tinggi kesehatan yang fokus di bidang kebidanan.  Dengan dukungan dari kedua orang tuaku, aku kembanli mengumpulkan  semangat untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Alhamdulillah setelah satu tahun jauh dari dunia pendidikan, aku masih bisa mengikuti setiap mata kuliah yang diajarkan di kampus.Ditunjang  dosen-dosen yang kompeten serta tenaga kependidikan yang profesional, selama 3 tahun aku dibimbing dan dilatih menjadi  seorang bidan. Sampai akhirnya, setelah selesai masa pendidikan Diploma III kebidanan di akbid Harapan Mulya Ponorogo, Allah memberikan kejutan tambahan buatku. Dalam prosesi wisuda tahun 2019, aku mendapatkan predikat  wisudawati terbaik dengan IPK 3,97. Puji syukur Alhamdulillah selalu aku panjatkan kepada Allah SWT atas semua RahmatNya.

Tri Yeli Lovitasari, A.Md. Keb.. Kini telah kuperoleh gelar itu sebagai bekal awal untuk berkembang  menjadi bidan profesional. Profesi yang sebelumnya hampir tak pernah terbayangkan  dalam benakku, justru menjadi pintu gerbang  dalam pencapaian  cita-citaku.

Aku memulai karir kebidananku dengan bekerja sebagai asisten bidan di Praktek Mandiri Bidan (PMB), kemudian beralih menjadi bidan pelaksana di klinik selama hampir 2 tahun. Di dunia kerja, ilmu dan kemampuanku benar-benar diasah, inilah tempat yang sebenarnya untuk mengaplikasikan ilmu dan latihan yang telah diberikan dosen dan pembimbingku semasa kuliah dulu. Waktu berjalan begitu cepat, aku semakin mengerti , lebih mendalami ilmu kesehatan  dan kebidanan pada  khususnya. Rasa cinta akan profesi ini semakin membuncah di dada. Namun, tidak pernah menyurutkan sedetikpun  atas cita-citaku menjadi abdi negara.

 Tahun 2021 adalah tahun sejarah. Seleksi penerimaan  Calon Pegawai Negeri Sipil  kembali dibuka. Kusiapkan diri sebaik mungkin mengikuti seleksi tersebut. Berbekal doa, usaha, dan dukungan dari suami serta keempat orang tua dan keluargaku, kuberanikan diri untuk kembali mencoba peruntungan menjadi abdi negara. Alhamdulillah.. Beribu rasa syukur kuucapkan karena kebesaran Allah telah memberikanku kesempatan mewujudkan cita-cita dan menjawab doa orang tua serta orang-orang yang menyayangiku. Aku dinyatakan lolos seleksi penerimaan CPNS Tahun 2021 di Puskesmas Ngrayun Ponorogo. Kebahagiaan itu bertambah lengkap karena pada saat itu aku pun tengah menantikan kelahiran buah hati pertamaku. Subhanallah….

Mimpi yang dulu kurasa hampir mustahil terwujud, kini justru dilimpahkan dengan cara yang berkali lipat lebih indah dari keinginanku. Allah menghadirkan manusia di bumi dengan berbeda-beda rezeki dan kondisi yang tidak selalu sesuai dengan keinginan kita, namun sesuai dengan kapasitas dan kebutuhan hambanya. Percayalah,  apa yang telah ditetapkan Allah kepada setiap manusia adalah yang baik dan terbaik. Jangan pernah berhenti untuk berusaha dan berbuat baik. Berdoa dan mohon restu kepada orangtua kita untuk setiap langkah yang akan dijalani. Karena semakin banyak doa yang dipanjatkan dengan ketulusan, akan semakin besar kesempatan untuk dikabulkan. Aamiin..